RSS

Menjawab Pengingkaran Kerasulan dan Kenabian Adam -'Alayhissalam

Sebagian orang dari golongan Wahhabi mengingkari kenabian dan kerasulan Adam 'alayhissalam dengan alasan bahwa Nuh adalah rasul yang pertama diutus Allah, padahal kenabian dan kerasulan Adam telah menjadi kesepakatan umat Islam. Abu Manshur at-Tamimi dalam kitabnya at-Tadzkirah asy-Syarqiyyah telah menyebutkan kesepakatan tersebut, ia berkata: "Umat Islam dan Ahlul Kitab sepakat bahwa manusia yang pertama kali diutus Allah (menjadi Rasul) adalah Adam 'alayhissalam".

Kenabian dan kerasulan Adam 'alayhissalam telah difirmankan Allah dalam al Qur'an dan disabdakan Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam dalam beberapa haditsnya. Disebutkan  dalam al Qur'an Allah ta'ala berfirman:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Album Al-Fiyyah Ibnu Malik Az-zahida Group

Nadzom Alfiyyah adalah karya Syaikh Al-Imam Abu 'Abdillah Jamaluddin Muhammad bin 'Abdillah bin Malik Attho'ii, Andalus, Spanyol. Nadzom ini biasa dinadzomkan di Pesantren-Pesantren, baik Salaf maupun Modern

01.Al-Muqoddimah dan Al-Kalam.mp3
02.Al-Mu'rob Wal Mabni.mp3
03.Al-Ismul Isyaroh.mp3
04.Tanazu' Fil 'Amal dan Maf'ul Muthlaq.mp3
05.Af'alut Tafdlil dan Na'at.mp3
06.I'robul Fi'li.mp3
07.Jam'ut Taksir.mp3
08.Al-Idghom.mp3


Sumber: Alamat Join Kopi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah

AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
Dengan Pengantar Ulama Ahlussunnah Terkemuka

Penyusun : Tim Litbang Syahamah
Cetakan I, 27 Rajab 1424 / 24 September 2003
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Seiring dengan merebaknya berbagai paham yang menyimpang di kalangan masyarakat kita, seperti tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya), takfir (pengkafiran) tanpa alasan, penolakan dan pengingkaran terhadap empat madzhab dan lain-lain, maka pemahaman dan pengajaran aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah harus kembali ditekankan. Karena aqidah ini adalah aqidah mayoritas umat Islam, dari masa Rasulullah hingga kini, aqidah golongan yang selamat (al Firqah an-Najiyah). Karena itulah para ulama empat madzhab menulis berbagai karya, dari mulai tulisan mukhtasharat (ringkasan) hingga muthawwalat (buku-buku besar) dalam menerangkan aqidah Ahlussunnah ini (seperti bisa dilihat dalam kutipan-kutipan buku ini).

Aqidah sunniyyah adalah aqidah yang telah disepakati kebenarannya oleh segenap kaum muslimin di seluruh penjuru bumi. Aqidah inilah aqidah yang telah dibawa oleh Rasulullah dan para sahabat. Aqidah ini kemudian dijelaskan kembali berikut dengan dalil-dalil naqli dan aqli serta bantahan terhadap golongan-golongan yang menyempal oleh dua imam besar; al Imam Abu al Hasan al Asy’ari dan Al Imam Abu Manshur al Maturidi -semoga Allah meridlai keduanya-. Akhirnya pada awal abad IV H Ahlussunnah dikenal dengan nama baru al Asya’irah dan al Maturidiyyah. Mereka adalah mayoritas umat yang tergabung dalam pengikut madzhab empat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puasa Rajab Menurut Ulama Madzahib al-Arba’ah

Setelah membaca beberapa artikel yang mudah ditemui pada banyak link di internet yang menyatakan bahwsanya puasa pada bulan Rajab tidak ada dasarnya, kami tergerak untuk melacak pendapat para ulama di kalangan madzahib al-Arba’ah yang note bene mereka adaah orang sholih dan lebih mengerti tentang syariat. Dan ternyata setelah kami lacak, para ulama di kalangan madzahib menyatkan bahwasanya puasa pada bulan Rjab adalah sunnah, kecuali para ulama dari kalangan madzhab Habilah yang menyatakan bahwa puasa satu bulan penuh pada bulan Rajab adalah makruh, meskipun kemakruhannya bisa dihilangkangkan dengan cara tertentu seperti keterangan yang akan kami sampaikan dibawah.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ
عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ
أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (التوبة: 36)
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (at-Taubah: 36)
Di dalam menafsiri ayat ini syaikh Ibnu Katsir menyampaikan sebuah hadits yang menyatkan bahwa Ayshur al-Hurum adalah; bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab. Hadits tersebut adalah:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dongeng Populer ; Wahhabiyyah = Rustumiyyah

Dongeng ini sangat populer di kalangan Salafi-Wahabi, padahal cerita ini adalah fiktif belaka dan tidak lebih dari hanya sebuah dongeng semata, tapi aneh nya dongeng ini bukan saja di sukai oleh anak-anak, tapi justru sangat popular dan di sukai oleh Ustadz atau Syekh Salafi-Wahabi, Cuma saja dongeng ini beredar dengan beragam judul, dikalangan Salafi-Wahabi lebih sering didongengkan dengan judul “Siapakah Wahabi sesungguhnya ?” dan Inilah Wahabi Sesungguhnya, seperti dalam Link-Link Wahabi berikut: 
http://fakta-faktual.blogspot.com/2011/08/wahhabi-yang-asli-tulen-sesat.html
http://kampungsalaf.wordpress.com/2011/09/14/inilah-wahhabi-sesungguhnya/ http://pecintamanhajsalaf.wordpress.com/2011/09/28/inilah-wahabi-sesungguhnya/
http://abangdani.wordpress.com/2011/08/04/inilah-wahhabi-yang-dianggap-sesat-oleh-ulama-ulama-maroko/
http://www.facebook.com/note.php?note_id=228466557198476

Dan bahkan karena terlalu terbawa dan
percaya dengan dongeng populer wahhabiyyah Rustumiyyah ini, tanpa mencari tau kebenaran nya, sebagian orang menyangka cerita fiktif tersebut adalah sebuah kenyataan, meskipun tidak bisa membuktikan kebenaran cerita nya, karena kebiasaan para pengikut mereka yang hanya bisa membaca tapi tidak mencari Fakta yang mengerikan, hanya bisa mendengar tak bisa berkomentar, sehingga dongeng tersebut terus disebarkan oleh orang-orang yang tidak punya malu dan tanggung jawab (semoga Allah membalas nya dengan balasan yang setimpal).
Dongeng Populer Wahhabiyyah Rustumiyyah ini menceritakan tentang ajaran seorang yang bernama Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum [208 H/823 M] atau konon disebut dengan nama Wahhabi, dan di akhir cerita di vonis sesat oleh seorang Ulama bernama Al-Lakhmi atau nama lengkap Ali bin Muhammad Al-Lakhmi [478 H/1085 M], adapun bila ada kesamaan nama atau sebutan dalam dongen tersebut hanyalah sebuah kebetulan atau memang ada misi dibalik nama-nama tersebut, namun nama-nama dan sebutan dalam dongeng populer ini tidak ada hubungan dengan Salafi-Wahabi dengan bermacam varian nya, yang juga difatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah Waljama’ah seluruh dunia, karena Wahabi yang difatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah sedunia adalah ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi An-Najdi [1206 H/1791M], sekali lagi bahwa Wahabi dalam dongeng tersebut tidak ada hubungan apa pun dengan Wahabi yang beredar disekeliling kita sekarang ini atau yang sering menyebut diri nya Salafi, meri kita ikuti dongeng populer ini sampai akhir, agar generasi kita tidak termakan oleh sebuah dongeng atau cerita yang tidak bisa dibuktikan kebenaran nya (semoga Allah menjaga kita semua dari fitnah Agama ini).
Begini Cerita nya ! 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mi’raj Bukan Pertanda Tuhan Berada Di Langit

Aqidah Ahlus Sunnah adalah Allah tidak bersifat dengan sifat dzat makhluk, dzat Allah tidak punya kesamaan dengan dazt makhluk, dzat Allah tidak bersifat dengan Bersemayam, tidak juga berada di atas makhluk-Nya, apalagi berada dalam makhluk-Nya, sangat banyak dalil tentang perbedaan Allah dan makhluk, tinggal bagaimana manusia nya membedakan nya, sebagian manusia ada yang hanya membedakan kaifiyat nya saja dan membiarkan dzat dan sifat Allah sama dengan makhluk, dalam anggapan nya, berbeda kaifiyat saja sudah cukup, kesalahpahaman ini di dasari dari kesalahan mereka memahami dalil Al-Quran dan As-Sunnah, dan juga kesalahan dalam memahami pernyataan para ulama, mereka tidak pernah merasa bersalah dengan kesalahan ini, sehingga menimbulkan kontroversi dan kontradiksi dengan pemahaman mereka sendiri, karena ketika menemukan Ayat atau Hadits yang dhohir makna nya menunjukkan Tuhan di atas, mereka sangat percaya sekali bahwa Tuhan berada di Atas, tapi ketika mereka jumpai Ayat atau Hadits yang dhohir makna nya menunjukkan tentang Tuhan di bumi, mereka ingkari dan lupa bahwa mereka telah melakukan Ta’wil di sini, dan mencela Ta’wil di sana, sementara pemahaman Ahlus Sunnah tidak berbeda antara tempat di bumi dengan tempat di langit, bumi makhluk dan atas langit juga makhluk, dan semua selain Allah adalah makhluk, Allah tidak berada di/dalam makhluk-Nya, Ayat atau Hadits itu tidak boleh beriman dengan makna dhohirnya, tapi di Ta’wil, baik dengan menentukan makna nya [Ta’wil Tafsili] atau dengan tidak menentukan makna nya [Ta’wil Ijmali atau disebut dengan Tafwidh]. Bermacam Ayat atau Hadits atau bahkan pernyataan Ulama yang mereka jadikan sebagai dalil bahwa Tuhan berada di atas langit, justru bertentangan dengan Ayat atau Hadist yang menunjukkan Tuhan di bumi [bila di artikan dengan metode yang sama], dan juga tertolak dengan Ayat dan Hadits tentang perbedaan Tuhan dengan makhluk, akhirnya muncullah dalil-dalil yang lebih konyol lagi seperti berdalil dengan Mi’raj nya Rasulullah ke langit, dijadikan sebagai bukti bahwa Tuhan berada di langit, inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sekilas Tentang KH. HASYIM ASY'ARI (PENDIRI NU)

Beliau adalah putra dari Asy'ari lahir di Jombang tahun 1871. Lima tahun dalam asuhan neneknya di Pondok Gedang, kemudian dibawa ayahnya ke desa Kras sebelah selatan kota Jombang.



Selain mendapat didikan dari ayahnya, beliau juga pernah belajar agama di beberapa tempat. yaitu di Probolinggo, kemudian beliau pergi ke Makkah, salah satu dari kebiasaannya disana ialah setiap hari sabtu beliau uzlah ke Goa Hiro' (tempat Nabi Muhammad SAW bersholawat dan menerima wahyu), dibawanya kesana kitab suci Al-Qur'an dan kitab-kitab AlhusSunnah wal jama'ah untuk ditashihkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengungkap Kebenaran Aqidah Asy'ariyyah

Nama Buku : Mengungkap Kebenaran Aqidah Asy’ariyyah

Penulis : H. Kholilurrohman Abu Fateh, Lc, MA
Tentang : Meluruskan Distorsi Terhadap Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Ajarannya
DAFTAR ISI
Bab I Siapakah Ahlussunnah Wal Jama’ah
A. Definisi Dan Sejarah Penamaan Ahlussunnah Wal Jama’ah
B. Ahlussunnah Adalah Kelompok Mayoritas Umat Islam
C. Ahlussunnah Adalah Kaum Asy’ariyyah Dan Maturidiyyah
D. Pernyataan Para Ulama Tentang Kebenaran Akidah Asy’ariyyah Sebagai Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS