Sebagian orang dari golongan Wahhabi mengingkari kenabian dan kerasulan Adam 'alayhissalam
dengan alasan bahwa Nuh adalah rasul yang pertama diutus Allah, padahal
kenabian dan kerasulan Adam telah menjadi kesepakatan umat Islam. Abu
Manshur at-Tamimi dalam kitabnya at-Tadzkirah asy-Syarqiyyah telah menyebutkan kesepakatan tersebut, ia berkata: "Umat Islam dan Ahlul Kitab sepakat bahwa manusia yang pertama kali diutus Allah (menjadi Rasul) adalah Adam 'alayhissalam".
Kenabian dan kerasulan Adam 'alayhissalam telah difirmankan Allah dalam al Qur'an dan disabdakan Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam dalam beberapa haditsnya. Disebutkan dalam al Qur'an Allah ta'ala berfirman:
إن الله اصطفى ءادم ونوحا وءال إبراهيم وءال عمران على العالمين سورة ءال عمران : 33
Maknanya: "Sesungguhnya
Allah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi
segala umat (di masa mereka masing-masing)" (Q.S. Ali 'Imran: 33)
Maksudnya bahwa Allah memilih mereka dari umat manusia lainnya dengan mengemban amanah kenabian dan kerasulan.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id al Khudri –semoga Allah meridhainya- Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Aku
adalah pemimpin umat manusia pada hari kiamat dan bukan sombong, tidak
ada seorang nabipun pada hari itu Adam dan nabi-nabi lainnya melainkan
di bawah benderaku. Aku adalah nabi pertama yang mampu membelah bumi
(atas idzin Allah) dan bukan sombong" (H.R. at-Tirmidzi dan dinilai
hasan olehnya serta disepakati al Hafizh as-Suyuthi atas kehasanannya).
Ibn
Hibban dalam Shahihnya meriwayatkan dari Abi Umamah bahwasanya seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah apakah Adam
adalah seorang Nabi? Rasul menjawab: "Ya". Dalam riwayat lain dari Abi
Dzar ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah
berapakah jumlah para nabi? Rasul menjawab: "120 ribu" kemudian aku
bertanya lagi: Wahai Rasulullah berapakah jumlah Rasul di antara mereka?
Rasul menjawab: "313 orang", lalu siapakah yang pertama di antara
mereka? Rasul menjawab: "Adam", apakah ia Nabi dan Rasul? Rasul
menjawab: "Ya, Allah menciptakannya dengan kekuasaan (Yad)-Nya dan Allah memberikan Roh pada jasadnya ..."
Adapun
kaitannya dengan hadits yang menyebutkan bahwa Nuh adalah Rasul pertama
yang diutus Allah kepada penduduk bumi, al Hafizh al Asqalani telah
menjelaskan masalah tersebut dengan jelas ketika menjelaskan hadits
Syafa'at. Ia berkata: "Tidak dapat dipungkiri bahwasanya Nuh 'alayhi
as-salam diutus Allah kepada penduduk bumi setelah kejadian topan yang
melanda umat manusia sehingga tidak tersisa seorangpun di muka bumi ini
melainkan orang-orang yang beriman kepadanya, dan ia (Nuh) diutus kepada
mereka".
Jadi tidak ada isykal dalam masalah
ini. Nuh adalah rasul pertama yang di utus kepada penduduk bumi karena
kaumnya adalah penduduk bumi tersebut, sedangkan Adam adalah Rasulullah
kepada isteri, anak-anak dan cucu-cucunya karena tidak ada manusia lain
selain isteri, anak-anak dan cucu-cucunya, karenanya mereka tidak di
sebut kaum Adam. Kedua-duanya baik Adam ataupun Nuh adalah Rasulullah.
Adam diutus kepada isteri, anak dan cucu-cucunya karena memang tidak ada
manusia lain selain mereka, sedangkan Nuh diutus kepada penduduk bumi
secara keseluruhan.
Jadi tidak benar apa yang diyakini
kelompok wahhabiyah yang mengingkari kerasulan Adam 'alayhi as-salam.
Bahkan sebagian dari mereka dengan lantang mengatakan: "Kenabian dimulai
dari Nuh". Setatemen ini jelas bertentangan dengan kesepakatan (Ijma') umat Islam bahkan bertentangan dengan kesepakatan ahlul kitab sebagaimana disebutkan oleh Abu Manshur al Baghdadi.
Sumber : Alamat Join Kopi
Menjawab Pengingkaran Kerasulan dan Kenabian Adam -'Alayhissalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar